5+ Cara Hitung Subnetting Kelas A, B, dan C untuk Pemula

Dalam dunia jaringan, subnetting adalah teknik yang digunakan untuk membagi jaringan besar menjadi beberapa jaringan kecil (subnetworks) untuk meningkatkan efisiensi alamat IP.

Subnetting tidak hanya membantu dalam manajemen alamat IP yang lebih baik tetapi juga meningkatkan keamanan dan kinerja jaringan.

Jika kamu baru dalam konsep ini, artikel ini akan membantu kamu memahami cara menghitung subnetting untuk Kelas A, B, dan C dengan sederhana dan mudah.

Memahami Subnetting

Subnetting memungkinkan organisasi untuk membagi jaringan mereka menjadi grup yang lebih kecil, yang membuat manajemen trafik dan alokasi sumber daya menjadi lebih efisien.

Sebelum kita melangkah lebih jauh, penting untuk mengerti beberapa konsep dasar seperti subnet mask, network address, dan cara menghitungnya.

Cara Menghitung Subnet Mask dengan Mudah

Subnet mask adalah 32-bit nomor yang digunakan untuk membedakan antara bagian network dan host dalam sebuah alamat IP.

Misalnya, untuk subnetting dengan jumlah host 14, kamu perlu menggunakan subnet mask yang menyediakan cukup ruang alamat untuk host plus dua alamat yang tidak bisa digunakan (alamat network dan broadcast).

Dalam kasus ini, subnet mask yang sesuai adalah 255.255.255.240 atau /28, karena ini menyediakan 16 alamat IP (14 untuk host dan 2 untuk alamat khusus).

1. Kenali Kelas IP-mu dari Kelas A, B, dan C

IP dengan angka awal 1-126 adalah kelas A.
IP dengan angka awal 128-191 adalah kelas B.
IP dengan angka awal 192-223 adalah kelas C. Contohnya, IP 92.35.128.93 termasuk kelas C.

2. Hitung Bit untuk Subnet-mu

Pakai rumus simpel: Log2 (jumlah subnet + 2). Misalnya, kamu punya 6 subnet, jadi hitungnya menjadi Log2 (6+2) = 3 bit.

3. Rangkai Subnet Mask-mu dalam Biner

Sesuai kelas IP, gunakan aturan:
Kelas A: 11111111.00000000.00000000.00000000 (8 bit)
Kelas B: 11111111.11111111.00000000.00000000 (16 bit)
Kelas C: 11111111.11111111.11111111.00000000 (24 bit). Untuk IP 92.35.128.93 (kelas C), binernya adalah 11111111.11111111.11111111.00000000.

4. Update Bit Subnet dalam Biner-mu

Ubah bit subnetmu, sehingga jadi 11111111.11111111.11111111.11100000.

5. Ubah Biner ke Desimal

Konversi nilai biner ke desimal. Oktet 11111111 = 255 dan 00000000 = 0. Untuk oktet campuran, gunakan rumus (128 x n) + (64 x n) + (32 x n) dan seterusnya, dengan n adalah 1 atau 0. Contoh konversi biner 11100000 jadi 224.

6. Dapetin IP Subnet Mask-mu

Dari langkah-langkah di atas, IP subnet mask yang kamu dapat adalah 255.255.255.224.

Cara Hitung Subnet Mask dengan Mudah lewat Website Online Tanpa Aplikasi


Alternatif lain untuk menghitung subnet mask yang lebih sederhana dan bisa kamu lakukan, tanpa harus menyelami detail teknis adalah menggunakan kalkulator subnet online.

Cara ini cocok bagi kamu yang ingin cepat mendapatkan hasil tanpa perlu rumit-rumit menghitung manual. Ikuti langkah-langkah ini untuk cara mudahnya:

1. Gunakan Kalkulator Subnet Online

Buka browser dan cari “kalkulator subnet online”. Kamu akan menemukan banyak pilihan. Pilih salah satu yang terlihat paling user-friendly buat kamu.

2. Masukkan Alamat IP dan Jumlah Subnet

Di kalkulator subnet yang kamu pilih, akan ada tempat untuk memasukkan alamat IP dan jumlah subnet yang diinginkan.

Lihat Juga:  7+ Cara Fix Driver Generic PNP Monitor di Windows 10/11

Contohnya, jika kamu memiliki alamat IP 192.168.1.0 dan kamu butuh 6 subnet, cukup masukkan informasi tersebut.

3. Lihat Hasilnya

Setelah memasukkan detailnya, kalkulator akan langsung memberikan kamu hasil yang dibutuhkan, termasuk subnet mask, range IP untuk setiap subnet, dan informasi berguna lainnya.

4. Catat Informasi Penting

Kalkulator akan memberikan informasi seperti subnet mask, network address, broadcast address, dan range alamat IP yang bisa digunakan.

Catat informasi ini untuk kebutuhan konfigurasi jaringan kamu.

Menggunakan kalkulator subnet online adalah cara cepat dan efisien, terutama jika kamu sering berurusan dengan berbagai konfigurasi jaringan dan membutuhkan solusi yang instan.

Ini menghilangkan kebutuhan untuk menghafal rumus atau melakukan perhitungan manual yang bisa membingungkan, khususnya bagi pemula atau mereka yang tidak terlalu teknis.

Menghitung Subnetting untuk Kelas A, B, dan C

Kelas A

Untuk jaringan Kelas A, kamu memulai dengan 8-bit network portion dan sisa 24-bit untuk host.

Subnetting memungkinkan kamu untuk menggunakan beberapa dari 24-bit tersebut untuk network extensions, yang meningkatkan jumlah subnetworks tetapi mengurangi jumlah host per subnetwork.

Kelas B

Pada jaringan Kelas B, kamu memiliki 16-bit untuk network portion dan 16-bit untuk host. Proses subnetting serupa dengan Kelas A, namun dengan lebih banyak ruang untuk menyesuaikan karena kamu mulai dengan lebih banyak bit host.

Kelas C

Jaringan Kelas C dimulai dengan 24-bit untuk network portion dan hanya 8-bit untuk host. Ini berarti kamu memiliki ruang yang terbatas untuk subnetting, tapi masih cukup untuk kebutuhan jaringan kecil hingga menengah.

Tabel Subnetting

Tabel subnetting dapat sangat membantu dalam proses perencanaan subnetting kamu.

Untuk Kelas A, B, dan C, tabel akan berbeda tergantung pada jumlah bit yang kamu gunakan untuk subnetting.

Lihat Juga:  7 Cara Mengaktifkan TPM dan Secure Boot di BIOS GIGABYTE

Misalnya, tabel subnetting kelas /28 akan menunjukkan kamu berapa banyak subnetworks dan host per subnet yang dapat kamu miliki dengan menggunakan subnet mask tertentu.

Contoh tabel subnetting bisa sangat bervariasi tergantung pada kebutuhan jaringan dan bagaimana subnetting diimplementasikan.

Tabel di bawah ini adalah contoh sederhana yang menunjukkan bagaimana subnetting dapat digunakan untuk mengalokasikan alamat IP dalam jaringan dengan subnet mask /28.

Tabel ini termasuk informasi tentang subnet ID, range alamat yang dapat digunakan, broadcast address, dan jumlah host yang tersedia.

Subnet ID (Network Address)Range Alamat Host yang TersediaBroadcast AddressJumlah Host Tersedia
192.168.1.0192.168.1.1 – 192.168.1.14192.168.1.1514
192.168.1.16192.168.1.17 – 192.168.1.30192.168.1.3114
192.168.1.32192.168.1.33 – 192.168.1.46192.168.1.4714
192.168.1.48192.168.1.49 – 192.168.1.62192.168.1.6314
tabel subnetting

Dalam contoh ini, subnet mask /28 memungkinkan pembagian jaringan menjadi beberapa subnet kecil, masing-masing dengan 14 alamat yang dapat digunakan untuk host, ditambah satu alamat untuk network ID dan satu untuk broadcast address.

Ini menunjukkan bagaimana subnetting dapat membantu dalam mengoptimalkan penggunaan alamat IP dalam jaringan yang membutuhkan banyak segmen jaringan kecil.

Perbedaan antara Kelas A, B, dan C dalam subnetting

Perbedaan antara Kelas A, B, dan C dalam subnetting terutama terletak pada bagaimana alamat IP dibagi antara network portion dan host portion.

Serta jumlah network dan host yang dapat didukung setiap kelasnya.

Ini adalah bagian dari sistem klasifikasi yang diciptakan untuk mengalokasikan alamat IP dalam cara yang efisien sebelum penggunaan sistem CIDR (Classless Inter-Domain Routing).

Berikut adalah perbedaan utama antara ketiga kelas tersebut:

KelasRange Alamat IP AwalRange Alamat IP AkhirDefault Subnet MaskJumlah Subnet DefaultJumlah Host Maksimum Per Subnet
A0.0.0.0127.255.255.255255.0.0.0 (/8)1 (Tidak dibagi)16,777,214
B128.0.0.0191.255.255.255255.255.0.0 (/16)1 (Tidak dibagi)65,534
C192.0.0.0223.255.255.255255.255.255.0 (/24)1 (Tidak dibagi)254

Kesimpulan

Menghitung subnetting mungkin tampak rumit pada awalnya, tapi dengan praktik dan pemahaman yang baik tentang konsep dasar, kamu akan dapat melakukannya dengan lebih mudah.

Ingatlah untuk menggunakan tabel subnetting sebagai panduan kamu dan jangan takut untuk bereksperimen dengan berbagai skenario untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

FAQ

  1. Apa itu subnet mask?
    Subnet mask adalah bilangan biner yang menentukan berapa banyak alamat dalam subnet dan digunakan untuk memisahkan network ID dengan host ID dalam sebuah alamat IP.
  2. Berapa banyak host yang didukung oleh subnet mask /28?
    Subnet mask /28 mendukung hingga 16 alamat IP, tetapi hanya 14 yang dapat digunakan untuk host karena satu digunakan untuk alamat network dan satu lagi untuk alamat broadcast.
  3. Bagaimana cara menghitung network address?
    Untuk menghitung network address, AND kan alamat IP dengan subnet mask. Hasilnya akan memberikan alamat network dari subnet tersebut.
  4. Mengapa kita perlu subnetting?
    Subnetting diperlukan untuk memecah jaringan besar menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil untuk mengoptimalkan penggunaan alamat IP, meningkatkan keamanan, dan memudahkan manajemen jaringan.

  Artikel Terkait

cara membuka file apk

5+ Cara Buka File APK di Laptop/PC Windows, iOS/Android

cara save photoshop ke jpg png dengan cara mengekspor gambar hasil editan dalam bentuk png jpg

5+ Cara Menyimpan File Photoshop (Save) ke (PNG, JPG)

cara mencari file duplikat di pc tanpa aplikasi dan menghapusnya

5+ Trik Rahasia Cari/Hapus File Duplikat di PC (Tanpa Aplikasi)

Fathurrahman

Fathurrahman adalah seorang penulis dan blogger dari Teknoding.com yang berfokus pada bidang teknologi. Dia memiliki pengalaman selama 5 tahun dalam menulis artikel tentang berbagai aspek teknologi,